Pagi hari esok, Pangeran Kevin pergi ke Gunung Esper untuk bertemu sahabat-sahabatnya. Yakni ‘Widy’ si Malaikat Suara, ‘Tryan’ si Panglima Perang, dan ‘Raka’ si Ksatria berkuda. Mereka ber-4 adalah pendiri Negri Vierra… Dan suatu hari, Pangeran Kevin ingin membuat Istana baru. Istana yang akan diisi dengan sejuta hiburan yang dipersembahkan untuk rakyat negri vierra. Dan Pangeran Kevin ingin melibatkan sahabat-sahabatnya untuk memberi ide dan memberi masukan agar Istana ini bisa menjadi Istana hiburan No.1 Di Dunia !! Lalu saat itu juga mereka langsung menumpahkan ide-idenya yang luar biasa. Raka punya ide agar istana ini diisi dengan Permen yang beraneka ragam rasanya… Tryan Punya ide, bikin arcade game yang macam-macam isi permainanya… Widy juga punya ide untuk bikin butik baju yang berbagai macam isi mode2x bajunya… Saat itu juga mereka semua tersenyum dan exited tidak bisa berhenti menumpahkan idenya dengan wajah-wajah yang polosnya seperti anak kecil…
Keesokan harinya juga mereka langsung membangun Istana Hiburan Mereka yang mereka imajinasikan itu… Kevin memanggil semua Dwarf (mahluk kerdil yang kuat) di Negri Vierra untuk berpartisipasi dalam membangun Istana baru ini. Karena meskipun mereka kerdil-kerdil tapi mereka adalah prajurit-prajurit tangguh. Widy pun memanggil teman-teman malaikatnya yang pintar untuk mendekor bangunan-bangunan. Malaikat2x ini bisa membuat ruangan wangi dengan tiupan magicnya. Mereka pun bisa Mewarnai tembok dengan tongkat ajaibnya. Begitu pula dengan Raka dan Tryan. Mereka juga membantu mengerjakan arsitektur Istana Hiburan ini. Karena mereka ber 2 sangat pandai mengarahkan dan membuat bangunan yang indah.
Setelah satu bulan, malamnya itu Penyihir Lio datang ke Negri Vierra dengan jubah hitamnya. Tentunya malam ini sangat larut hingga semua orang sudah tertidur. Penyihir Lio dari jarak jauhnya di semak-semak dekat pepohonan memandang Istana Hiburan Pangeran Kevin yang sudah hampir jadi. Penyihir Lio tersenyum dengan senyum jahatnya dan bersumpah dalam batinya akan menghancurkan Negri Vierra dan membunuh Pangeran Kevin dan teman-temanya. Beberapa menit kemudian ada suara dari belakang Penyihir Lio berkata “istana itu akan jadi sebentar lagi… Aku tak sabar melihat anak-anak dan semua sepasang kekasih di negri ini menikmati indahnya Istana ini”. Penyihir Lio langsung menghadap belakang dengan kagetnya. Sangat tidak disangka yang berdiri di belakangnya adalah Pangeran Kevin. Orang yang ingin dia musnahkan dari dunia. Saat itu juga Penyihir Lio memandag Pangeran Kevin dengan Mata Tajamnya. Sepuluh detik mereka bertatap mata diiringi hembus angin malam dan gerimis hujan yang bertetesan satu demi satu. Suasana tegang itu pun tercipta. “Kau… kau adalah pangeran Kevin.”
” Sepertinya kau bukan penduduk Negri Vierra.” Mereka berdua sama sekali tidak menunjukan ekspresi yang sebagaimana harusnya percakapan normal terjadi. Tak lama kemudian bibir Penyihir Lio membentuk sebuah senyuman. Namun senyum ini adalah senyum terdingin yang pernah Pangeran Kevin Lihat. Lalu Penyihir Lio berkata “Anak yang hilang…… Sekaranglah waktunya kau meninggalkan Negri Vierra ini. Tentunya itu Jika kau ingin melihat rakyat vierra hidup…. Seumur kisahku, aku mencari jalan untuk memberi kabar ini….. Tanpa pertolongan Takdir, aku tidak akan sampai disini. Jika kau tidak mengangkat kakimu untuk meninggalkan tanah ini, sekarang juga aku akan membunuhmu. Namun jikalau kau masih memaksa kehendakmu untuk tetap disini, tak perlulah aku mencabut nyawamu. Karena Setelah TIGA tahun Negri ini akan hancur ditelan Ramalanku dan tidak ada seorangpun yang bisa selamat dari Negri ini. Maka Negri inilah kenangan terakhir darinya” Setelah itu, tanpa mengucapkan sepatah kata Pangeran Kevin Sangat murka dan saat itu juga ia mengambil pedangnya dan lari ke arah Penyihir Lio dan menebas Pedang itu di tubuh Penyihir Lio. Namun pedang itu tidak menyentuh bagian tubuh dari Penyihir, karena sedetik sebelum Pedang itu hampir mengenainya Penyihir Lio menghilangkan dirinya… Gerimis pun berhenti. Dan Pangeran Kevin terdiam sambil melihat bulan yang stengahnya tertutup oleh awan malam. Kevin berusaha menghilangkan malam ini dari ingatanya karena untuk saat ini dia tidak perlu berfikir negatif / tidak perlu mendapat tekanan dari sekelilingnya.
Dua tahun sebelas bulan kemudian, Istana ini menjadi Istana Hiburan yang ramai dan laku pengunjung. Istana ini mendatangkan banyak pengunjung dari negri lain. Istana ini juga membahagiakan semua orang yang pernah berkunjung. Pangeran Kevin sangat senang, bersama Widy, Raka, Tryan, dan rakyatnya, mereka bisa membangun Istana ini dengan baik. Setiap hari pengunjung semakin banyak. Dan Istana ini pun adalah tempat yang akan selalu dikenang dan dibanggakan oleh rakyat Vierra karena hasil keringatnya warga-warga setempat.
Malamnya itu ketika Pangeran berada di Atas Istana rumahnya memandang seluruh Negri vierra dengan rasa senang, tiba-tiba suasana itu datang lagi. Gerimis mulai turun. Awan malam menutupi cahaya bulan. Dan suasana terasa sangat hening. Dan dari belakang bayangan Pangeran munculah Penyihir Lio yang seluruh tubuhnya diselimuti jubah hitam sambil muncul dengan tertawa. Pangeran Kevin bisa merasakan kehadiran Penyihir Lio. Dan tanpa menunggu lama-lama dan tanpa basa-basi, Kevin langsung mengeluarkan pedangnya dan berusaha menebas Penyihir Lio. “Kyhaaaaaaaaa !!!” Pangeran Kevin dengan cepat bergerak dengan pedangnya. Namun sayangnya dengan reaksi yang sangat cepat sebelum Pangeran Kevin mengenai tubuh penyihir dengan pedangnya Penyihir Lio menahan tangan Kanan Pangeran yang sedang memegang pedang dengan tangan kosongnya. “Khhhhhh !! Errrr !!” Pangeran Kevin berusaha melepaskan tangan kananya dari genggaman Penyihir. Namun Penyihir sangat kuat dan bisa menahan kekuatan Pangeran Kevin.
“Bodoh… sudah ku bilang, seharusnya kau meninggalkan negri ini sebelum 3 tahun. Sekaranglah saat-saat yang Ku tunggu… Kau akan menjadi satu denganku. Pangeran Kevin si Penguasa Negri Vierra akan tiada lagi. Sebentar lagi aku akan masuk kedalam tubuhmu dan menghancurkan semua yang ada di negri ini. Hari-harimu bersama teman-temanu Widy, Raka, Tryan dan kenangan-kenanganmu akan terbuang sia-sia. Karena Kau akan menjadi …. AKU “. Pangeran Kevin Teriak “KGHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Widy, Tryan, dan Raka karena berteman lama dengan Kevin, meskipun mereka sedang tertidur mereka tau bahwa Kevin Sedang dalam bahaya. Mereka bisa merasakan semua itu dalam batin. Saat itu juga mereka langsung terbangun dari Tempat tidurnya dan mereka langsung bergegas cepat menuju Istana Pangeran Kevin. Dan Mereka Lari secepat mungkin. “Entah apa yang terjadi.. Kevin pasti dalam bahaya. Kita harus Cepat ke Istana. Suaranya terdengar dari Atas Istana!” Kata Tryan. “Tapi bagaimana cara kita ke atas istana dengan cepat?” Kata Raka. “Pegang Tangan ku erat2x !!” Saut Widy. Lalu Raka dan Tryan menggenggam tangan Widy. Dan Widy langsung mengibarkan sayap putihnya dan terbang menuju atas istana dengan cepatnya. Namun Begitu mereka ber-3 sampai diatas, mereka langsung lari menuju ke Arah Kevin.
“Kevinnn Kau Baik2x sajaaaa ?!!” Raka berkata sambil lari ke arah Kevin. Lalu Kevin sudah mulai terlihat dari mata mereka, tiba-tiba dari arah Kevin ada 3 bola Api dilempar ke arah Widy, Tryan, Raka. JGUERRRRR !!! Raka Berhasil menangkis Bola Api itu dengan Tamengnya. Tryan berhasil menghindari bola api itu karena kecepatanya. Dan Widy berhasil menghindar dari bola api itu karena dia berhasil lompat tinggi menggunakan sayapnya.. Lalu Suasana di atas atap itu dikabuti dengan asap dan gelapnya malam. Suara ledakan itu di dengar hampir seluruh penduduk Vierra. Tanpa terkecuali Mereka semua berusaha lari menuju istana yang dikabuti asap ledakan tersebut… Sayangnya mereka semua tidak bisa melewati batas perisai yang tak terlihat itu. Karena tampaknya, Penyihir itu sempat menaruh perisai ajaib yang mengelilingi Istana itu sehingga tidak ada apapun yang bisa menembus Dinding itu.
Widy adalah orang pertama yang bisa melihat Kevin yang ditutupi kegelapan itu. “Ke… Kevinnn??” Widy terbingung-bingung. Lalu Kevin tanpa berkata sepatah katapun lari ke arah Widy sambil mengambil ancang-ancang untuk menebas Widy “KHAAAAAAA”. Widy langsung ketakutan tak bisa bergerak dan menyelimuti matanya dengan tanganya, karena ia tidak mao percaya terhadap apa yang ia liat. Ketika Pedang Kevin nyaris mengenai Widy, Pedang Raka menangkis Tebasan Kevin. “KEVIN !! Apa Yang Kau Pikirkann !!” Teriak Raka. Namun Kevin tidak Mao Dengar! “KHAAAAAAAAAA” Kevin berusaha menebas Raka Lalu, Tryan Menangkis tebasan Kevin yang ditujukan ke arah Raka. “KEVINN !! Sadarrkan dirimmuu !! Ini Kitaa !! Sahabat2x kamuu !!” Usaha Tryan meredamkan Kevin. Tegang dan semakin Tegang Suasanya. Terjadilah Perkelahian Pedang Antara Tryan Raka dan Kevin.
Kevin sangat Kuat karena dia menggunakan seluruh kekuatanya. Sementara Tryan Raka bertarung dengan penuh menahan seluruh kemampuanya. Karena mereka masih bertarung dengan akal sehat. Sementara Kevin bertarung seakan dia ingin memusnahkan semua yang ada di sekelilingnya. Saat itu Widy tidak bedaya sama sekali ia hanya bisa menyaksikan pertarungan itu sambil merintiskan airmatanya. Widy bukanlah orang yang terlatih untuk bertarung, Ia hanya bisa terbang dan bernyanyi. Saat itu Widy gemeteran dan tidak bisa bergerak seakan seluruh jarum mengelilingi tubuhnya. Pertarungan pedang yang menegangkan itu terus berlanjut. “Kevin !! Aku tau ini bukan kau yang berusaha menyerang kami ! Sadarlah kawan !! Kita adalah 4 sekawan !! yang sudah mengalami banyak hal bersama !! Kau bukan orang yang suka dengan kekerasan Kevin !!” Kata Tryan. Setelah Tryan berbicara, Kevin menebas Raka dengan sangat keras. Raka menangkis dengan tamengnya akan tetapi ia terpental sangat jauh ke depan. Dan dengan cepatnya Kevin menargetkan Tryan dan mendorong pedangnya ke arah Tryan. Tryan tidak sempat berkutik untuk menangkis karena kecepatan Kevin yang sedang Marah tidak bisa ditandingi. Akan tetapi pada saat yang bersamaan Widy Mendorong Tryan agar Tryan tidak terkena tusukan pedang itu dan pedang yang diarahkan untuk menusuk Tryan malah Menusuk Widy “UKhhhh”. Namun dengan cepatnya Widy memeluk Kevin dengan keadaan pedang yang sedang menusuknya. Ia memeluk Kevin dengan Erat. Sangat erat… lalu Widy berbisik sambil mengeluarkan nada dengan suara sekarat ke arah kuping Kevin.
“Ku… Kan… Setiaa … Menjagamu.. Bersama Dirimu… Dirimu…
Sampai Nanti Akan selalu Bersama Dirimu …….”
Lalu Widy Tergeletak jatuh. “WIDDDDDDDDDYYYYYYYYYYYYYY
Saat Itu juga Kevin Teriak. Dua tanganya mencekam kepalanya dengan keras seakan ingin meremas sesuatu yang keras “AAAAAAAAAAAGRRHHHHHHHHHHH
Keesokan pagi harinya, Kevin dan Widy terbaring di tempat tidur. Pelan-pelan mata Kevin dan Widy mulai terbuka dari terpejamnya. Di ruangan itu mereka ber2 ditemani Raka dan Tryan. “Kalian sudah sadar?” Kata Raka dengan senyum manisnya. Widy sangat bingung. “Bagaimana aku masih hidup? Bukanya aku sudah tertusuk oleh pedang Kevin?” Ia bingung sambil mengusap-usap perutnya yang sudah pulih seperti semula lagi. “Widy. Kamu bisa sembuh karena kamu memiliki keyakinan yang kuat terhadap Arti Persahabatan. Persahabatan antara Kamu dan Kevin. Antara kita ber-4. Antara kamu dan Negri Vierra. Keyakinan terhadap Persahabatan adalah sihir putih yang paling mujarab dalam menjalani hidup. Karena dengan keyakinan itu, kau bisa merasakan semua kebahagiaan, kekuatan dan kekayaan semua manusia. Seakan semua Energi positif disekelilingmu akan mengelilingimu dan masuk kedalam dirimu, sehingga terciptalah dirimu yang bersatu dengan alam : )” Kata Tryan.
Lalu Raka berkata kepada Kevin dengan senyumnya. “Kevin… kau lah yang memiliki ingatan itu.. Kau menyimpan sangat banyak ingatan-ingatan yang kuat. Kau tak pernah sedetikpun membuang ingatan itu dari benakmu. Semuanya tersimpan dan kau selalu mensyukuri yang kau ingat. Sehingga kau menjadi orang yang tak punya masa lalu. Kau adalah orang yang selalu membawa masa lalumu bersamamu. Sehingga terciptalah masa depan yang selalu kau impi-impikan. Yakni masa depan yang cerah. Masa depan yang penuh dengan kekuatan akan Kenangan-kenangan itu. Kau telah mengingatkan kepada semua orang bahwa "Tanpa masa lalu, Tidak akan ada Masa Depan…”
Kevin terharu dengan kata-kata mereka. Ia melihat muka mereka satu persatu sambil meneteskan air mata… Lalu bibirnya mulai tersenyum.. Mereka ber 4 pun ikut tersenyum. senyuman itu berubah menjadi sebuah tawa. Tawa yang disertai oleh kebahagiaan yang mereka selalu rasakan saat mereka ber-empat bersama. Lalu usai mereka tertawa, Kevin merangkul semuanya, lalu memeluk mereka semua dengan sangat erat… Lalu Kevin berbisik kepada mereka semua….
“Terima kasih … Untuk selalu ada disisiku”